Thursday, January 31, 2008

Alvin and the Chipmunk

Sebagian mungkin masih ingat dengan judul film ini. Beberapa tahun lalu, film kartun berjudul Alvin n the chipmunk memang pernah diputar di TPI. Kalau nggak salah, ketika saya masih SMP. nah loh.. kapan tuh? itung aja de sendiri. hehe. Tiap pagi saya nonton tu film, dikarenakan sekolah saya yang masuk siang. Cerita lucu dan berbobot. apalagi ditambah tingkah nakal tiga tupai bersaudara Simon, Alvin dan Theodore. Alvin yang dikatakan paling cool, Simon si pintar, dan Theodore si bontot yang manja. Perkenalan dengan seorang manusia, membuat mereka merasa berada dalam sebuah keluarga, yang tak pernah mereka dapatkan di kehidupan pertupaian mereka.

Berpuluh2 tahun kemudian, saya nonton film dengan judul yang sama. namun bedanya film ini diputar di layar lebar. Namun, serunya tetap sama. Meski teknologi film kini sangat canggih, dibanding jaman dulu. Alvin dahulu kala yang saya lihat hanya berupa film kartun. namun kini, tiga orang bersaudara itu, terlihat benar2 seperti tupai hidup. Mereka bertiga berdampingan serasi dengan para aktor hollywood. semua terlihat begitu riil. pinter banget deh yang bikin animasinya

Namun inti dari film Alvin and the chipmunk dulu dan sekarang tetap sama. Memberi contoh nilai-nilai baik, mengutamakan keluarga, dll

yah.. gak nyesel deh telah nonton film ini. lucu, seru, dan yang pasti menghibur.

Wednesday, January 30, 2008

Seren Taon

dua kata itu, seperti sudah pernah saya dengar. tapi sebelumnya, saya tak tahu itu acara apa. sampai pada hari minggu 27 januari 2008 lalu, akhirnya saya mahfum. Seren Taon. Sebuah tradisi masyarakat Sindang Barang, Bogor sebagai rasa syukurnya akan hasil yang mereka peroleh. khususnya hasil pertanian . tak sedikit, yang menunjukkannya dengan membuat seserahan dalam berbagai bentuk menarik. tentu saja, dibuat dari buah-buahan atau sayur-sayuran hasil ladang . Yang paling unik, adalah seserahan berbentuk motor yang dibuat dari rambutan, mangga, bengkoang. plus ditambah embel2 tulisan DP 1 Juta diatas si motor. Ya.. buat seru2an aja kali ya. Ada lagi yang berbentuk binantang, seperti musang. Si musang tampak begitu memikat, dengan tubuh berwarna merah, karena terbuat dari buah rambutan.

Tak ketinggalan, 7 orang gadis-gadis cantik pilihan. Kebaya, make up, dan sanggul menambah apik penampilan mereka. Ada lagi satu kesamaan diantara mereka. ke 7 gadis-gadis ini tak ketinggalan membawa sebuah kendi.

Keunikan lain yang saya temui, adalah pemain calung wanita berpakaian pria. Namun saya belum mengetahui alasannya, kenapa mereka berpakaian seperti ini.

Siang bolong nan terik, tak membuat seluruh warga kampung dan tetamu melangkah mundur. Malah makin semangat, setelah sang pupuhu mengumandangkan acara rebutan seserahan tadi. Katanya, bisa membawa berkah bagi yang beruntung mendapatkannya. Wah.. seru, namun hampir rusuh, karena begitu antusiasnya mereka untuk mendapatkan salah satu buah-buahan tadi.

ada lagi yang bawa padi-padian, dan digoyang-goyangkan sepanjang jalan, dengan ritme tertentu.

tak hanya suku bangsa sendiri yang terterik. bule juga banyak. wah.. kegiatan mereka tak lain didominasi dengan memotret dan mengabadikan setiap momen yang menurut mereka menarik itu. Gile nek... kameranya dahsyat2. Malu deh, yang cuma bawa kamera poket doang. Udah zoom terbatas, memori terbatas, kecepatan pengambilan terbatas... yah.. namun beside that, cukup puas juga. yang penting kan usaha yak.. PD ajah..

panas, jalan jauh, gak ada minum, pulang pergi naik angkot.. namun hari itu senang, bahagia, gak bt.

Sunday, January 27, 2008

Otomatis Romantis...

Tak tahu harus kemana saat cuti, akhirnya saya putuskan untuk mengikuti ajakan teman baru saya, untuk menonton di bioskop. Awalnya sih, saya penasaran dan ingin sekali menonton Perempuan Punya Cerita. Tapi ya sud, ternyata saya kalah voting. Jadilah film Otomatis Romantis yang dibintangi Tora Sudiro itu, jadi tontonan kami di sabtu sore.

Saya bersama Teh Rina, teman saya akhirnya memutuskan untuk menghabiskan waktu, menunggu waktu tayang film itu di kafe pisa. Yamm makan es krim. Di sela-sela itu kami juga mengobrol ngalor ngidul. Kami berdua wanita dewasa dan belum menikah. Ya gak bisa disalahin kan, kalo tema obrolannya seputar kehidupan kami.

Saya sebentar lagi berusia 29, dan teman saya itu sudah diatas 30. kami membicarakan segala sesuat yang terjadi disekitar kami. mulai dari teman2 akrab yang satu persatu menghilang karena punya kehidupan sendiri, sampai reaksi orang tua dengan status kami itu.

Tapi yang mengagetkan siapa yang sangka, saya yang sebelumnya tak tahu menahu tentang isi film Otomatis Romantis, terbahak bahak bahkan tertohok-tohok.

ya.. tak menyangka, yang barusan kami obrolkan tadi, ternyata menjadi scene2 dan adegan di film itu. walah... kok bisa sama yak???