Tuesday, December 13, 2005

Pintu Lintasan Kereta Api

Image hosted by Photobucket.com

Neng..neng..neng. Begitulah bunyi di pintu lintasan, ketika kereta api lewat. Kendaraan lain, seperti mobil, motor, bajaj, metromini, dll, harus patuh menunggu sampai rangkaian gerbong ini lewat. Bunyinya? amat keras dan memekakkan telinga. Kalau tidak perlu-perlu amat, jangan coba dekat-dekat, apalagi iseng mencoba menghitung sampai berapa lama bunyi itu berakhir. Tapi beberapa bulan lalu, bunyi itu menghilang. Gantinya, ada suara perempuan. Isinya kalo gak salah menyuruh semua pengguna jalan agar hati-hati kalo kereta lewat. Dan yang paling gue inget banget si, dia bilang gini: Pintu lintasan kereta api ini bukan rambu lalu lintas, cuma sebagai alat bantu bagi pengguna jalan. Haaahhh cuma alat bantu. Jadi pintu itu sebenarnya tidak penting dong. Cuma sebagai alat bantu. Menurut gue, kalau namanya alat bantu, kalau tidak ada ya tidak apa-apa. Padahal pintu itulah satu-satunya tanda buat kita untuk menyebrang lintasan kereta. Tanda apakah akan ada kereta yang lewat atau tidak. Dan keselamatan kita bergantung pada pintu itu. Kesimpulannya

No comments: