Wednesday, February 02, 2005

R E P R E S I N G

Hari minggu pagi, hari yang gue tunggu-tunggu buat refresing..... Seminggu lalu, Titis temen jalan-jalan gue ngasih tau kalau hari minggu depan ada PTD alias plesiran tempo doeloe ke museum bank mandiri dan stasiun beos. Wah.. bakalan garing nih, pikir gue karena udah pernah menjelajahi beos beberapa bulan lalu. Apalagi, PTD itu bayarannya lebih mahal. Gue gak bisa berpura-pura jadi mahasiswa lagi yang notabene bayarannya lebih murah dari umum. Apalagi kalo ngaku-ngaku jadi wartawan. Kalo wartawan tv, mana kameranya? waah bisa ketauan nih kalo mau cari gratisan, gengsi donk. Hehehehe padahal emang iya sih... Fyi, PTD itu adalah pecahannya wisata kampung tua. Jadi manajemennya adalah orang-orang lama WKT. Yah nggak apa-apa deh, itung-itung jalan-jalan hari minggu, dapet makan pula.


Starting Place adalah NHM atau Nederlandsche Handel Maatschappij, banknya orang walanda jaman taon 1920-an. Bank itu adalah cikal bakal bank Mandiri, dan sekarang udah jadi museum. Tempatnya tepat di depan taman stasiun beos. Perjalanan sekitar 200an orang peserta PTD, diawali dengan mengarungi stasiun beos yang tiap harinya dipenuhi orang. Awas copet! Itu wanti-wanti panitia. Jaga tas dan barang berharga anda. Bangunan ini masih aseli buatan taun 1920an. Beos, dulunya bernama BOS, ato Bataviasche Oosterpoorweg Matchappij stasiun pertama dan terbesar di batavia kala itu. Tapi karena akulturasi lidah orang indonesia, jadilah namanya beos. Selain diesel, kereta api dengan jurusan jabotabek dan tangerang ini juga dijalankan dengan listrik. Art deco adalah tema bangunan stasiun, yang di lobbynya berbantuk kubah ini.


NHM jadi tempat penjelajahan selanjutnya. Dimulai dari lantai dasar, tempat administrasi orang pribumi. Tempatnya amat sangat biasa. Demikian pula dengan wc pribumi, yang dicampur antara laki-laki dan perempuan. Nah yang paling seru, pas masuk brankas tempat barang-barang berharga disimpan. excited banget! Pintunya aja pintu besi yang tuebel bangget. Tapi waktu nginjekin langkah pertama, nyali gue langsung ciut. Kaki gemeter dan pala pusing. Gak berapa lama di dalem ruangan itu, gue langsung keluar. Baru setelah akan pindah ruangan, gue masuk lagi agar gak ketinggalan dengan yang lain. Kan gak lucu kalo gue sendirian nyasar ditempat spooky kayak gitu . Belakangan gue baru tau dari Titis, ternyata ruangan itu selain jadi tempat penyimpanan emas dan uang juga sebagai tempat penyimpanan mayat orang belanda, sebelum dikirim ke kampungnya di belanda. Uaaahhh pantes. Berlanjut ke lantai dua, lebih beradab. Katanya ini adalah ruang pegawai banknya. Koleksi bank ini dari masa ke masa juga disimpen di ruangan ini, mulai dari mesin ketik jaman kuno sampai telepon yang masih diengkol. Nah lantai tiga adalah lantai paling mewah dibanding lantai lainnya. Ini adalah lantai para direktur. Kaca warna warni yang dipasang di dinding tangganya aja adalah hadiah dari ratu belanda. Kaca ini nandain empat musim yang ada di benua eropa. Ruangan para direktur amat ekslusif. mulai dari lantainya yang bermotif lebih teratur, sampe dinding yang di hiasi tembaga. Ada pula lift yang langsung menuju ruang tunggu direktur. Pokoknya gedung ini bener-bener dibangun secara mendetail deh, sesuai dengan kasta ato status pada zaman itu.
Wah Pokoknya puas deh, biarpun belom tidur, biarpun capek.....

No comments: